- Details
-
Published: Sunday, 08 November 2020 09:59
-
Hits: 946
Ciri-ciri relay starter mobil rusak yang paling mudah untuk dikenali adalah ketika kunci kontak sudah diputar, yang terjadi hanyalah starter berbunyi cetak-cetek atau dinamo starter tidak mau berputar untuk menghidupkan mesin. Inilah alasan yang paling memungkinkan adanya indikasi kerusakan pada ciri-ciri relay starter mobil rusak.
Relay starter adalah komponen penting pada sistem mesin kendaraan dengan fungsi sebagai pengaman sekaligus saklar elektromagnetik.
Komponen yang termasuk sistem kelistrikan ini kemudian akan mengaktifkan dinamo starter untuk membuat mesin menyala. Makanya, jika relay starter rusak, ciri utamanya adalah mesin mobil tidak bisa menyala dan kendaraan tidak bisa hidup. Mari bahas lebih lanjut mengenai ciri relay starter mobil rusak.
Tidak Ada Reaksi Pada Dinamo Starter
Sebagai komponen yang bertanggung jawab untuk menyalakan dinamo starter pada mobil, maka salah satu ciri-ciri relay starter mobil rusak adalah tidak adanya reaksi pada dinamo.
Bahkan saat kamu sudah memutar kunci kontak ke arah starter atau menekan tombol start stop engine, tidak ada tanda-tanda mesin akan menyala.
Menariknya, Anda akan tetap dapat melihat panel-panel pada dashboard kendaraan menyala dengan normal. Namun, mesin kendaraan tidak akan bisa menyala dan hanya menimbulkan bunyi cetak-cetek. Kalau sudah begitu kondisinya, maka bisa dipastikan yang bermasalah adalah bagian relay starter.
Bodi Relay Starter Hitam Menggembung
Kalau tadi ciri-ciri relay starter mobil rusak bisa diketahui dari luar, ditandai dengan mesin yang tidak mau menyala, maka ciri satu ini mengharuskan Anda membongkar kotak relay di dalam mesin mobil. Agar bisa tahu apakah benar penyebab mesin mobil tidak bisa menyala adalah relay-nya, maka Anda bisa cek komponen tersebut.
Saat Anda mengecek bagian permesinan kendaraan, coba lihat pada relay yang mirip dengan saklar atau sekring berbentuk kotak. Bila Anda menemukan komponen tersebut berwarna hitam, dengan bentuk bodi yang menggembung seolah habis terbakar, maka itu tandanya relay rusak.
Kondisi bodi relay menggelembung dan hitam biasanya disebabkan oleh komponen di dalamnya rusak karena panas berlebih. Makanya, tidak heran kalau bentuknya jadi mirip benda habis terbakar.
Tidak Ada Sambungan Arus Listrik
Ciri-ciri relay starter mobil rusak yang paling ketara dan meyakinkan adalah tidak adanya sambungan arus listrik.
Mengingat relay adalah salah satu sistem kelistrikan dalam mesin mobil, maka apabila tidak ada listrik sudah pasti komponen tersebut rusak. Untuk memastikannya, Anda butuh ohm meter dalam mengetahui sambungan listrik.
Di dalam relay starter terdapat terminal dan lilitan yang menghantarkan arus listrik. Terminal 85 dan 86 yang bentuknya kumparan/lilitan terhubung dengan kunci kontak.
Sedangkan, terminal 87 terhubung dengan solenoid starter dan terminal 30 terhubung dengan aki mobil. Apabila saat diukur dengan ohm meter terminal 85 dan 86 tidak saling terhubung, maka relay starter sudah rusak.
Namun, bila keduanya terhubung, maka pemeriksaan lanjutan dengan cara memberikan arus listrik bisa dilakukan.
Untuk memastikan dengan tepat ciri-ciri relay starter mobil rusak, Anda perlu bantuan profesional. Sebab, tidak semua orang paham dengan sistem kelistrikan mobil, termasuk pula bagian-bagian mesin.
- Details
-
Published: Thursday, 05 November 2020 09:03
-
Hits: 782
Musim hujan sudah tiba. Meskipun teknologi saat ini semakin canggih, gejala alam seperti ini belum tentu datang sesuai dengan prediksi. Artinya, masyarakat harus selalu siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.
Pengemudi harus dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, yang dapat muncul dari segala arah. “Bahaya berkendara saat hujan dapat dibagi menjadi empat, yaitu bahaya dari atas, bawah, depan dan belakang,” kata Jusri Pulubuhu, Chief Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Bahaya dari atas dapat terjadi terutama di saat hujan deras disertai angin kencang. Kondisi ini memudahkan benda-benda yang tinggi dan di atas untuk jatuh dan menimpa kendaraan. Pengemudi sebaiknya selalu gesit dan sigap memposisikan kendaraan di tengah jalan agar tidak berada di bawah pohon besar atau papan iklan. Begitu juga ketika memilih tempat parkir, usahakan di ruangan yang beratap.
Bahaya dari bawah dapat berupa genangan air dari jalanan berlubang. Volume air di jalan berlubang kadang sulit diketahui. Oleh karena itu, usahakan untuk menggeser titik pengereman lebih jauh dari genangan, bahkan sebisa mungkin hindari genangan air tersebut. “Pada saat melewati genangan air, akan terjadi aquaplaning di mana cengkeraman ban ke aspal akan berkurang dan seolah-olah mengambang karena genangan air,” ujarnya.
Bahaya dari depan biasanya berasal dari visibility atau jarak pandang yang terganggu. Untuk pengemudi mobil pastikan kondisi wiper dan washer selalu prima. Bagian belakang juga memiliki potensi bahaya khususnya pada visibility.
Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga kecepatan agar tetap konstan. Rpm yang disarankan berkisar antara 1.500 hingga 2.000. Jangan lupa untuk tidak pernah melakukan gerakan mendadak, baik saat memacu, mengerem maupun berbelok.
Akselerasi atau gas mendadak berpotensi menyebabkan oversteer (untuk penggerak roda belakang). Sementara itu, deselerasi (lepas gas) mendadak dapat mengalami understeer. Ketika terjadi banjir, pantau selalu berita, baik melalui radio maupun alat komunikasi lain, untuk mendapatkan informasi terkini dari otoritas seperti BMKG, BNPB, ataupun kesatuan lalu lintas. Informasi cuaca dan ruas jalan penting untuk memilih jalur alternatif.
“Nah , kalau ada banjir, sebaiknya matikan AC karena fan elektrik yang berputar dapat membuat percikan air yang membasahi mesin mobil,” kata Jusri.
Setelah melewati genangan jalan secara perlahan, injak pedal rem setengah. Hal ini untuk mengeringkan brake pad atau kampas rem yang basah. Rem basah sangat berbahaya karena sama saja dengan rem blong.
Hal yang juga tidak boleh ketinggalan adalah menyalakan lampu, baik saat siang maupun malam. Lampu penting dalam kondisi hujan sebagai alat komunikasi dengan pengendara lain.“Lampu biasa saja sudah cukup. Sementara itu, lampu kabut atau foglamp pastikan digunakan saat hujan disertai kabut. Jika tak ada kabut, tidak usah dinyalakan karena akan mengganggu pengendara lain,” ujar Jusri.
Setelah melewati hujan dan banjir sebaiknya hal pertama yang dilakukan adalah mencuci mobil.
Jika tidak sempat ke bengkel cuci, kita dapat mencucinya sendiri. Cara yang sederhana adalah mengeringkan setiap bagian yang terlalu basah demi memperpendek umur karat mesin. Perawatan selanjutnya pada bagian mesin. Segera cek kondisi mobil di bengkel yang Anda percaya.